So, Model of Instruction is....

            The last meeting was very cool. In that class we shared our experience of School Experience Program. I learnt a lot from that sharing session. I listened to my friends’ experience that went to different schools. From that session I learnt that every school has their own learning and teaching activity style. Every style has their own strength and weakness. It depends on what the focus of the school is.

            After the sharing session, we reviewed our last topic before we did School Experience, the models of instructions. We did it through group discussion and gallery walk. Those activities were great. Well, the group discussion was done like usual, but the gallery walk was different. Usually we did it like the member of the group present their material to the guest group. What we did yesterday was totally different. After presenting our group’s work, we had to move to another’s and presented it to our friend.

            In the last meeting, Mrs. Ine gave us a post-test about the whole material which was discussed in that meeting. I do not know whether I did it well or no. However I have done the best in that test. Hopefully I will get the best result as well.

            With that kind of activity, I could understand more about what the models of instruction is. I also did not feel bored. And I am ready for facing the mid-term of PETA course.

Teaching is Challenging

            In the last meeting of PETA course, we did micro-teaching. It was really cool. We acted as if we were a real teacher at the time. We did micro-teaching about models of instructions. We did it in a team. So, while the performing team performed in the front of class, the other teams assessed them. We were assessed based on our performance in the opening, the content, the elaboration, and the application of the model of instruction that we chose.

            Well, I learnt a lot of things from the micro-teaching. Honestly, at first I thought that teaching is kind of piece of cake. It just deals with entering the class, telling students about the material briefly, and giving them assignments. After doing the micro-teaching I realized that it is not. Teaching is challenging and the most complex job to do. We have to deal with various students with various the ways of thinking and unify them in to one best way of instruction which acceptable for all of them.

            The next challenge is we have to be an extremely creative person. We have to deliver our lesson through the model of instruction that we have chosen creatively, otherwise the students will get bored and the lesson is going to be useless. That one is really a difficult thing to do.

            However, I also learnt one important thing from the micro-teaching. As a teacher, you can not win every student in the class. I mean, however hard you have tried to choose and conduct a best model of instruction for the class, you can not make all of your students comfort with that because they have their own interest which is can be really different among another. Therefore, you have to be fair to them by changing the model of instruction in every meeting, so you can reach every student expectation although not in the same time.

Hey, This is Me

            Setiap orang di dunia ini pastinya memiliki identitas masing-masing pada diri mereka. Identitas itulah yang membuatnya dikenal oleh orang lain. Sebagian identitas tersebut bisa datang dari dalam diri orang itu sendiri, dan bisa juga dari orang lain. Identitas yang muncul dari diri biasanya berupa identitas suku, agama, ras, nama, dan lain sebagainya. Sedangkan identitas yang berasal dari orang lain biasanya berupa identitas yang “dilabelkan” pada orang tersebut berdasarkan bagaimana cara dia berperilaku, misalnya sombong, baik, pelit, sopan, ramah, dan lainnya.

            Dan inilah saya, Muhammad Reza Arfani. Anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini sudah banyak sekali identitas yang menempel pada diri saya. Mulai dari identitas bahwa saya ini anak dari kedua orang tua saya, saya ini orang jawa karena saya tinggal dijawa, saya ini laik-laki, dan saya adalah orang Islam. Semua identitas itu menempel pada saya karena memang itulah diri saya.

            Kemudian tentang identitas yang dilabelkan oleh orang lain pada saya. Banyak sekali identitas yang saya sandang berkat pelabelan dari orang lain tersebut. Ada yang bilang saya ini orang yang penyabar. Mungkin saya memang penyabar, karena saya juga jarang dan malas untuk marah kepada orang lain. Ada yang bilang kalau saya adalah anak yang slengekan. Saya akui, memang benar saya ini slengekan karena saya memang seperti itu. Masih banyak lagi identitas yang dilabelkan orang lain kepada saya.

            Diantara banyaknya identitas yang dilabelkan pada saya oleh orang lain tersebut, beberapa mungkin benar dan beberapa lainnya bisa saja salah. Sesuatu yang sebernya membuat saya bingung adalah, apakah perilaku saya yang membuat orang lain melabelkan identitas tersebut kepada saya, atau justru identitas yang dilabelkan tersebut yang membuat saya berperilaku demikian? Karena dalam beberapa kasus sering kali terjadi sesorang dilabeli identitas oleh orang lain sehingga membangun mindset orang tersebut bahwa dia itu seperti apa yang telah dilabeli dan membuat orang tersebut untuk berperilaku seperti apa yang ada di mindset-nya.

            Jika ditanya tentang identitas apa yang paling menonjol pada diri saya, jujur saya bingung. Semua identitas yang ada pada diri saya, baik yang saya bawa dari lahir ataupun yang saya dapat dari pelabelan orang lain, tidak ada satupun identitas yang menonjol. Semuanya sama rata. Kemudian, bagaimana cara orang lain lain mengenal identitas saya jika bahkan saya sendiri tidak memiliki satu identitas yang kuat? Sejauh ini saya selalu tampil di depan umum dengan apa adanya saya. Saya membawa semua identitas yang saya miliki. Akan butuh waktu sampai orang lain bisa benar-benar mengenal identitas-identitas saya.

            Jadi, jika ada yang bertanya kepada saya “Apa identitasmu?” akan saya jawab, “Inilah saya. Kenali saya, dan anda akan tahu dengan sendirinya.”